By : Kajol Tavia
Hai hai, kali ini kau bakalan sharing tentang wanita, ibu, dan istri ... ya, percayalah aku adalah wanita oke siap gak penting . Hahahaha lebih tepatnya aku bakalan share tentang kegiatan aku dari dini hari tadi sampai malam ini. Yuk cussss ...
Jika kita ngomongin tentang "wanita" hal yang kita fikirkan pertama adalah ibu, dan istri. Yap benar, kita adalah calon ibu dan istri dari Shahrukh Khan. Pasti bagi kalian yang belum menikah pasti kebayang-bayang kan gimana rasanya jadi ibu dan istri. Aduh enak gak ya, aduh siap gak ya. Bukan hanya kalian loh yang berfikiran seperti itu, aku juga berfikiran sama. Dan pada akhirnya tepat dini hari tadi aku berinisiatif untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah yang biasanya di lakukan oleh ibu-ibu rumah tangga.
![]() |
cuci piring |
Dulu aku sempat bekerja, dan jujur saja aku males banget jika mengurusi pekerjaan rumah. Rasanya nyuci piring sih biasa aja ya, gerakannya cuma itu-itu aja. Bosen sih, tapi asiknya bisa mainan air. Yang paling ku benci dari cuuci piring adalah membuang sampahnya, limba dari makanan-makanan basi. Tapi jika gak di bersihkan juga malah bikin jijik kan ya, jadi ya di bersihkan aja. Mari berkorban penciuman hidung, untuk pemandangan kebersihan dapur yang lebih baik. Dan tarra .... dapur sudah ku bersihkan beberapa menit setelah mencuci piring, jadi enak kan ngeliatnya, tapi lebih enak ngeliatin kamu kok ... iya kamu ...*sambilkedipinmata *tolongkelilipan garing
Setelah aku menyelesaikan tugasku untuk area dapur, saatnya aku membereskan sarang ku sendiri alias kamar pribadi. Jangan kaget ya kalau bentuknya kaya gini ...
Kata orang-orang kamar yang berantakan adalah orang yang pemikir dan cerdas. Jangan tanya itu orang-orang yang mana? karena yang barusan ngomong adalah orang-orangan sawah. So, kenapa kamarku jadi seperti ini?? Jika aku di rumah, hampir 90% waktuku aku habiskan di dalam kamar. Aku biasanya membuat puisi, mengarang cerpen, dan tentunya membuat kekacauan. Aku sering mencari barangku yang hilang, dan kamar berantakanlah hasilnya.
Setelah berperang menahan rasa lelah, dan punggung yang sakit akhirnya aku bisa merapikan kamarku juga. Dan inilah hasilnya, semoga kerapian ini bisa tahan beberapa lama. Amin.
Setelah aku merapikan kamar, aku bergegas untuk mencuci baju dan tarrrra ... baju selama satu abad belum di cuci *alay
Dan jangan pernah tanya juga rasanya mencuci baju, rasanya hampir mirip seperti mencuci piring. Bosen tapi ...... ah sudahlah. Aku melakukannya sangat lama hingga satu jam lebih, dan berkat semangat yang membara sampai berapi-api dan untungnya tidak menyebabkan kebakaran seperti kebakaran jenggot karena melihat mantan jadian sama gebetan dilarang baper aku menyelesaikan cuci baju yang berumur berabad-abad itu. Berhubung malam-malam aku tidak berani di loteng karena takut di culik. Akhirnya aku gantungkan di dekat tangga. Duh indah ya pemandangannya, keindahannya setara dengan gunung Himalaya.
Setelah aku lelah mencuci baju, lantas apakah aku menyerah dan berdiam diri meskipun banyak pekerjaan lainnya yang menanti? Jawabku "Tidak", aku tidak pernah di lahirkan untuk menyerah *preketek. Lol. Aku meneruskannya, dan inilah penampakanku bak model seksi dari Italia.
Please guys, puji cantik dongsss. dan setelah poseku yang membahana badai ulala ini aku memutuskan untuk ...
Ini adalah pekerjaan yang paling membosankan, aku tidak mau membahas gimana rasanya setrika. Setrika itu panas, tapi bisa merapikan pakaian yang kusut. Sama seperti hubungan si doi sama dia yang lagi romantis-romantisnya. Anget di mereka, panas di kita. Hahahahah ... Tapi rasa panas dari dalam hati adalah awal dari kita untuk merubah diri guys dan merapikan hidup kita. Otomatis yang kita lakukan adalah demi si do'i menyesal tak memilih kita.
Cukup galaunya marilah kita melihat jam berapa aku selesai setrika baju.
Setelah aku menyetrika bajuku, mulailah aku merapikan meja riasku. Seperti ini pemandangannya.
Gak ada yang sulit dari merapikan meja rias, gak terlalu makan banyak waktu juga. Dan inilah hasilnya.
Rasanya luar biasa lelah, dan anehnya aku tidak mengantuk sama sekali. Akhirnya aku memutuskan untuk membaca buku kira-kira sampai jam 7 pagi. Btw ini aku buku suka banget, cocok untuk aku yang suka galau.
Hapeku mati hingga siang, setelah aku menyapu dan mengepel lantai. Perasaan kemaren kotor, tapi saat aku menyapu lumayan udah bersih sih. Mungkin ada yang membersihkan ketika aku membaca buku di dalam kamar.
Setelah selesai, aku membongkar lemariku dan membenahinya. Aku packing baju baju yang aku kira sudah gak muat, atau udah gak layak di pakai. Aku juga packing baju untuk ke luar kota juga.
Setelah semuanya selesai, aku melanjutkan pekerjaanku untuk mengedit foto dan lain-lainnya. dan sampai sekarang aku masih di depan komputer. Beberapa ada yang belum selesai sih, karena lagi butuh ide juga.
Apa yang aku lakukan, mungkin aku hanya bisa merasakan bagaimana rasanya jadi istri, dan belum merasakan rasanya jadi seorang ibu. Aku tidak membayangkan jika pekerjaan yang tadi di tambahi dengan mengurus anak, dan masak untuk suami. Mungkin rasanya akan sangat lelah, dan di tambah lagi jika selain istri dan ibu kita juga menjadi pekerja atau membantu suami mencari nafkah. Mungkin ini juga akan sangat luar biasa melelahkan.
Wanita, entahlah mungkin kita akan sangat lelah jika wakktunya tiba. Tapi beginilah hidup, seiring berjalannya waktu kita bertambah tua, semakin banyak tanggung jawab, dan kabar baiknya seiring dengan berjalannya waktu kita pasti bisa berfikir secara matang.
Apakah kita harus takut ? tentu saja tidak, cukup di jalani saja. Selelah apapun, aku percaya menjadi seorang ibu dan istri adalah kebahagiaan yang terbesar dari seorang wanita. Percayalah, buktiya ibumu masih tetap berada di sampingmu bukan, itu menandakan kebahagiaanya melebihi rasa lelahnya.
Dan jika yang membaca ini laki-laki, bila kalian telah menikah lalu kau jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan wanita lain maka berfikirlah dua kali untuk meninggalkan istrimu. Ingatlah kenangan-kenangan indah yang kau lalui bersama. Jika rasa cintamu sudah hilang untuk istrimu, kau bisa memaksakan untuk tidur dengannya dan lihatlah ia tertidur. Mungkin tak secantik ketika kau pertama mengenalnya, tapi istrimu bukan bidadari yang kau paksa untuk awet muda setiap hari. Hehehe ...
Pada akhirnya aku percaya cinta akan memudar, dan aku juga percaya kenangan tetap menimbulkan rasa kasih sayang. Suatu saat kita akan terbangun di tempat yang sama, dan mengatakan "selama kita masih bersama, hari ini atau esok akan baik-baik saja".