Hai aku Kajol Tavia seorang blogger dari Surabaya yang aktif menulis dan menari,
Terima kasih sudah baca artikel ku ya, untuk kritik dan sarannya kalian bisa tulis di formulir kontak di sidebar samping
God bless you ...

UNTUK SAHABATKU YANG TERBELENGGU

By : Kajol Tavia

Sebuah surat di tujukan untuk para penderita bipolar dalam fase depresi.


Dear sahabat,

Bagaimana kabarmu hari ini? Sudah baik kah? Aku harap semakin hari kamu semakin menerima takdir Tuhan. Untuk kali ini, tolong dengarkan aku, aku bukan mereka yang setiap hari kamu panggil dengan sebutan "judge mental", aku bukan mereka yang hanya melihatmu saat kamu jatuh ke jurang, tapi aku adalah kamu. Aku adalah seorang yang mempunyai penderitaan sama denganmu, dan berjalan searah denganmu.

Perlu kamu tau manusia melangkah berpakaian takdir, bersandalkan mimpi, dan membawa tas berisi perjalanan masa lalu. Seperti halnya warna sama yang terpencar, aku dan kamu di beri takdir yang sama dengan masa lalu yang berbeda. Betapa hati ini terlalu peka untuk menikmati setiap jarum yang menusuk di pori-pori, tanpa menghitung berapa banyak air mata yang jatuh. Aku tidak menyuruhmu untuk berhenti menangis, karena setiap orang punya cara tersendiri untuk mengobati luka hatinya. Aku juga tidak akan meneriakkimu sebagai orang yang lemah, tapi tolong berjanjilah padaku di setiap jarum jam yang terlewat berusahalah untuk menerima takdir Tuhan. Mari berjuang bersamaku.

Aku seringkali berfikir mengapa harus aku? Mengapa tidak yang lain? Setelah beberapa bulan aku baru menemukan jawabannya. Kita tidak perlu kuatir untuk menerima takdir Tuhan, karena kita adalah manusia dan tidak ada manusia terlahir secara sia sia. Kamu harus yakin bahwa Tuhan memilihmu karena beliau mempercayaimu sebagai pribadi yang kuat, dan tidak ada beban yang melewati batas yang ada hanyalah pundak yang lemah. Seperti halnya murid tidak akan naik kelas jika guru tidak yakin terhadap kemampuan muridnya. Dan kamu adalah satu dari banyaknya orang yang di percaya memikul beban itu. Kamu orang hebat!!!


Dalam kehidupan sehari-hari kamu akan menemukan seseorang yang kamu sebut sebagai "teman", yah aku tau mungkin kamu akan sedih jika temanmu tidak menghiraukanmu. Normal memang jika kau bersedih karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin di prioritaskan, tetapi Tuhan menciptakan ikhlas dan berkorban. Sekali lagi ini hidup dan ikutilah cara Tuhan masuklah dalam skenario terbaiknya.

Setiap malam aku bersimpuh dan mendengarkan jeritan bintang di langit, tanpa mendengarkan jeritanku sendiri. Kadang aku berfikir kapan hidup terasa layak untuk di jalani? Dan aku selalu berharap jawabannya adalah "besok". Ya... besok adalah harapanku sekarang, jika kamu tak tau bagaimana cara untuk memulai hidup setelah kamu terjatuh, kamu bisa memulainya saat pagi. Saat matahari muncul kamu dapat memulai langkah awal ... mulailah untuk menikmati hawa sejuk di pagi hari, rencanakan apa yang akan kamu mulai pada pagi hari. Seperti rencana untuk ke taman atau rencana untuk membaca buku, mulailah belajar untuk mengenal diri sendiri. Cari tau apa yang membuatmu bahagia tanpa mengorbankan perasaan orang lain.

Kadang kita seringkali depresi karena harapan kita sendiri, ada kalanya hidup tidak sesuai dengan keinginan dan apa yang terjadi di hidupmu di luar batas wajar. Maka kembali lagi di sahabat, mari untuk menerima takdir Tuhan dengan ikhlas.

Soal kepada mereka para "judge mental" mulailah belajar menutup telinga rapat rapat jika mereka mulai mengganggumu, aku mohon dengan sangat mereka yang akan menjatuhkanmu jangan kau dengarkan. Hindari mereka, kamu terlalu berharga untuk jatuh. Anggap mereka sebagai batu sandungan yang dimana dalam sebuah perjalanan kamu harus menghindarinya agar tak terjatuh.

Berjanjilah padaku saat kau terjatuh kau tak lupa untuk bangkit
Berjanjilah untuk tidak mendengarkan para judge mental
Berjanjilah padaku untuk menerima takdir Tuhan dengan ikhlas
Berjanjilah padaku untuk belajar dan mencintai diri mu sendiri
Berjanjilah padaku untuk mengenalkan kebahagiaan kepada para penderita bipolar yang lainya
Mari berjuang untuk sembuh ...
Mari berjuang untuk bahagia...