Hai aku Kajol Tavia seorang blogger dari Surabaya yang aktif menulis dan menari,
Terima kasih sudah baca artikel ku ya, untuk kritik dan sarannya kalian bisa tulis di formulir kontak di sidebar samping
God bless you ...

PERTAMA KALI MENGENAL DUNIA "HIP HOP"

By : Kajol Tavia






Aku kembali menari tahun 2012,  awalnya aku melihat sebuah poster berisikan "Dance Competiton yang di sponsori oleh Campina" aku langsung mengumpulkan teman temanku (Erna, Miriam, Chintya, Andien) yang dimana mereka bukan memiliki passion di bidang dance.  Kompetisi itu adalah kompetisi dance pertama aku dan teman-temanku. Ha... Ha.. Ha .. aku masih ingat waktu itu aku masih belum bisa menari dengan baik (pokoknya mendingan sekarang lah ya LOL), aku juga belum bisa mengenal tubuhku dengan baik, masih belum tau apa itu poppin, wacking, ahhh .. pokoknya aku masih belum tau lah, saat itu aku hanya bisa menggerakan tubuhku.

Aku selalu mengenang kejadian itu hingga sekarang, yang dimana saat itu aku merasa gak punya malu, aku juga gak tau joget apaan, yah bisa dikatakan "pokoke joget". Oh ya aku saat itu kita di latih oleh kaka chantique yang bernama kak Rara. Sumpah kak Rara jogetnya wenak pol, powernya bikin deg-deg an. Tapi kok kemaren kita gak berhasil ? Jawabannya adalah ketika itu kita masih awam tentang dunia kemenghiphopan, kita juga pertama kali ikutan kompetisi dance yang sialnya kita langsung ikutan kompetisi besar, dan latihannya juga sangat kurang waktunya.

Sebelum hari H kita ada TM untuk pengambilan nomor undian dan tim kita mendapat urutan nomor 14. Betapa aku terkaget kaget ketika aku memasukki ruang TM banyak anak yang memakai sepatu badut, ituloh sepatu yang merek nya supra yang guede banget dan sempat ngehitz di dunia perjogetan pada saat itu, terus rambutnya banyak yang semir-an ala ala film kartun gitu, terus dari jalannya juga rada gimana gitu, dan kalau duduk gak bisa diem, dalam hatiku aku berkata "ya tuhan aku dimana?" hahahhha ... Gimana gak ngerasa beda, penampilanku saat itu kayak anak anak ChULun and Nor4k Abi3z .... Oh ya nama tim kita waktu itu "Schonheit", tapi mereka bilang dengan sebutan "Skonet", "Sunet" hmmm jelas mereka binggung karena sebenarnya kata schonheit bukan dari kata bahasa Inggris, melainkan dari Jerman yang artinya Indah. Cieee ...

Akhirnya hari H telah tiba, tapi teman temanku belum tiba-tiba... Yupz saat itu kita ngumpul di rumahnya temenku Andien, dan langsung cuss menuju rumahnya kak Rara. Dan benar saja, kita datang mefettt abiezz.

Oh ya dari pada aku nyuruh kalian bayangin aku dan teman-temanku, nih aku kasih tau foto nya :

duh bokong :(

kuordes e aku ya allah

duh paha

duh miriam

senyum fake

- Gimana kak kompetisi nya ? menang gak ? Iya dek menang kok, menangIS
- Gapapa kak namanya juga masih awal, tapi sukses kan di panggung? Ancurr dekk hati kakak

Well aku gak usah bahas gimana penampilan waktu itu di panggung, aku jelasin aja komen para komentator yang masih aku ingat sampai saat ini :
1. "Kalian kayaknya belum siap kompetisi"
2. "Kalian itu ngapain di panggung?"
3. "Kalian itu cocok nya menari di tujuh belas Agustusan di kampung" (luka hati adek bang)
4. "Kalian pakai kostum apa? kok gak jelas"
5. "Tutting kalian gak kotak sama sekali"
6. "Kalian gak kompak, gak ada ekspresi, banyak gerakan yang belum hafal"
7. "Banyak yang masih tolah toleh gak percaya sama diri sendiri"

Yah kira kira seperti itu komennya, emang awalnya bikin kita galau dan down abis. Tapi kita berfikir ini adalah awal, dan lumrah jika gagal yang penting makin banyak-banyak belajar aja, dan ngelatih mental juga menurut aku.

Aku melihat beberapa peserta yang bagus bagus dari berbagai SMA, yang menurutku gak ada yang separah kita. Aku melihat gerakan dari per individu sudah mantap, dan koreonya bagus. Dari situ mulailah aku untuk membuka youtube, mempelajari tentang dance.Dari situ aku mulai tau ada yang namanya poppin, krumping, Wacking, dll. Tapi aku masih belum  tau apa-apa aja yang terkandung dalam jenis tarian itu sendiri. Aku baru tau nama-nama nya setelah masuk dan menjadi murid di HeavyBuckStylez di tahun 2015.

Yupz itu adalah pengalaman pertama menari aku yang gak akan kulupakan, dengan mendapat komen pedas dari para juri membuatku menggali lagi segala sesuatu tentang dance. Meskipun setelah itu aku berhenti menari selama 2 tahun.